Wednesday, November 2, 2016

cerpen- Misteri pasar malam


#LOMBA CERPEN NC MEDIA

Genre: horor

Tema : horor

Judul: misteri pasar malam

 

 

 

 

Misteri pasar malam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

      Angin malam menyelimuti seluruh badanku. Membuat bulu kudukku berdiri merenggang. Ya, malam di kampung ku ini memang selalu di kejutkan dengan suhu yang terkadang anjlok hingga 20 derajat celsius. Semakin malam, semakin tinggi derajatnya. Apalagi... malam ini sedang hujan angin.. hhhh.. dingin sekali.

     Oh, ya. Kenalkan, namaku sheila. Aku berumur 13 tahun. Malam ini tepat pukul 20.00 PM. sebenarnya aku agak kecewa karena tidak  bisa pergi ke pasar malam bersama sheira, teman khayalanku yang selalu berada di rumah nenekku. Kelihatanya sangat seru disana.. tapi, berhubung di kampung nenekku sedang hujan.. mau gimana lagi?

    Seketika nenek menghampiri kami dan bertanya. “ada.. apa cuu.. ulah bengong terus atuh..” “emm... gak papa ko nek..” balas sheira.

“benar, tidak papa? Nenek lihat kalian terlihat murung malam ini..” tanya nenek.

“nek.. sebenarnya aku kecewa engga bisa pergi ke pasar malam.” Jawabku jujur. Aku melihat sheira tak berkata namun, dia mengisyaratkan tanda jangan bilang..

“apa? Kalian mau ke.. kemana?” tanya nenek kebingungan. Sedangkan sheira tepok jidat. Aku baru mengerti, mengapa sheira berbohong tadi, mungkin karnena takut kami tidak di perbolehkan.

“pa.. pasar malam nek..”balasku gelagapan.

“pasar malam? Dimana?”

“di lapangan kosong itu.. nek.” Jelasku pada nenekku.

“sheila? Apa kamu berkhayal lagi? Se..sejak tadi itu, tidak ada yang namanya pasar malam atau semacamnya itu.” Jelas nenekku.

“apa? Ti.. tidak ada..?” aku gelagapan menyadari itu hanya ilusi ku.

“i..iyaa.. Sheila..” Nenek membenarkan.

“yah.. berati tadi apa ya sheira?” tanyaku pada Sheira tanpa menoleh kebelakang.

“a.. apa? Kamu bilang.. siapa?” tanya Nenek kebingungan.

“tidak, aku hanya bertanya kepada Sheira temanku nek. Tadi, kita bertemu saat di pasar malam itu.” Jelasku panjang lebar.

“dimana temanmu?” tanya Nenek.

“ittu..” jawabku sambil menoleh kebelakang dan menyadari tak ada Sheira di belakangku.

“lho.. she.. sheira? Kok.. dia gak ada?” aku bingung dan agak sedikit merinding.

“siapa? Siapa namanya?” tanya ibu yang langsung memecah keteganganku.

“Sheira bu..” balasku parau.

“Sheira? Sepertinya ibu mengenal nama itu..” jawab ibu sambil menodongkan kepalanya keatas mengingat ingat.

“hah? siapa bu?” balasku pernasaran.

“kalau gak salah.. dia adalah anak perempuan berumur 14 tahun yang mati karena terjungkal dari permainan kincir angin setinggi 16 meter-an. Dia  mental hingga ke jalan raya dan mati di tempat.” Jelas ibu.

“terus bu, terus? Terus gimana?” tanyaku pernasaran.

“Nah Saat ingin diambil jasad nya, tubuh kaku itu sudah keburu terlindas mobil truk. Dan mencar hingga bercecer ceceran isi tubuhnya. Mangkanya dari situ, semua jadi takut ke pasar malam lagi karena sering di ganggu olehnya. Pasar malam menjadi bangkrut. Dan ditutup selamanya. Namun, ada yang bilang setiap malam jum’at pukul 20.00 sampai 02.30 suka ada ilusi buatan perempuan itu. Alias pasar malam setan untuk mengenang kematian Sheira.” Cerita ibu panjang kali lebar.

“dia.. baik atau ramah?” tanyaku merinding.

“dia hanya baik kepada orang tertentu. Orang yang akan menjadi sahabatnya atau orang yang berkaitan mempunyai kemiripan dengannya. Entah dari segi tubuh atau muka atau segi sifat dan garis takdirnya di masa lalu.” Jelas ibu.

A.. apa.. aku mirip dengan Sheira? Gumamku dalam hati.

“bu, nek, apa Sheila mirip dengan Sheira?” tanyaku polos.

Ibu dan nenek saling bertatapan sesaat dan mengangguk setuju.

“iya Sheila, kamu mirip dengannya.” Jawab ibu tegas setelah menarik napas panjang.

“ke.. kenapa bisa mirip bu..?” tanyaku menyesal.

“karna..” ibu terputus kata katanya.

“karna apa bu? Apa karna nama? Atau fisik dan wajah? Atau.. semua yg di alami Sheira akan terjadi padaku? Atau apa bu.. jawab..” tanyaku beruntun.

“karna kamu adalah saudara kembarnya Sheila.. kamu adik Sheira,, dia kakak kembar mu.. dia kakak kandung mu. Yang selama ini ibu menitipkannya di rumah nenek, agar bisa beradaptasi di desa. Sedangkan kamu agar bisa beradaptasi di kota. Mangkanya kenapa kamu selalu kurang bisa beradaptasi di desa.” Jelas ibu.

“ke..kenapa bu? Kenapa ibu enggak bilang ke aku kalau Sheira kakak kandungku bu..? kenapa? Kenapa sejak kecil aku tak mengetahuinya.” Aku berkata dengan nada menyesal kali ini.

“sudah,, sudah,,, sekarang Sheila, ini, nenek ada titipan surat dari kakakmu Sheira.” Timpal nenek.

To my lovely sister..

Sheila Azzahran

Hay Sheila! Pasti kamu sedang baca surat ini kan? Iya kan? Wah.. aku seneng banget kamu mau membaca surat yang kutitip nenek sehari sebelum aku meninggal.

Sheila adikku, aku sayang banget sama kamu. Aku selalu ada untuk kamu. Dimana pun aku berada.

Masalah ibu dan nenek yang menutupi segala tentangku ke kamu.. itu aku yang menyuruhnya. Agar kamu enggak strooke mendengar kakak tercinta mu.. eaaa pakek tercinta segala ya.. hehehe. Bercanda, mendengar aku meninggal. Kakak mu ini sudah lama mengindap penyakit jantung. Jadi nggak boleh yang namanya naik sesuatu yang tinggi tinggi.

Tapi,, ya kamu tau lah, kakakmu kan agak bandel! Malah maksa naik kincir angin. Jadi begini deh.. hehehe.

Makasih ya adikku tersayang! Udah mau baca surat ku. Pokoknya big love for u! Babe.

By Sheira Azzahri.

Kata kata itu.. selalu ku lantunkan dalam doa. Takkan ku lupakan kak Sheira dalam hidupku.

Selamat tinggal kak Sheira.. selamat jalan..

 

PROFIL :


Nama lengkap ku nafisya nur haliza, kelas 8. Umurku 13 tahun. lahir di jakarta, 07 -01-2003. Kini aku bersekolah di SMPI Binakheir, jalan setu baru- studio alam TVRI, raden saleh-  depok.
 
Alamat rumah ku : jln kemang 1, perumahan sukmajaya permata blok D16 – sukmajaya – depok.

Kalian dapat menyapaku lewat ig: nafisya_07 atau nfsyaa.hlzaa, atau blog : nafisyanewblog

Akun fb: Nafisya Nur Haliza

Line: nafisya07

No hp/ WA: 081314562499

Alamat email: fisyaimut@gmail.com