liona's kanker
Suatu hari di tengah-tengah hutan.. tinggal lah seorang anak yang bernama Liona. Liona tinggal bersama ibunya di gubuk tengah hutan. diketahui, Liona mengendap penyakit mematikan yaitu penyakit kanker stadium 4. oleh karena itu. Liona di usir dari perkampungan ke hutan agar tidak ada yang tertular penyakitnya.
"bu.. kapan Liona sembuh?" desah Liona tak tahan atas segala hinaan dan rasa sakit yang dia alami. termasuk saat dia melakukan operasi dan kemoterapi. kini, Liona memakai rambut palsu.
"Liona... Liona yang sabar ya.. Liona pasti sembuh kok." teguh ibu.
"iyaa bu.. Liona sabar.."
****
pada suatu hari, Liona di tugaskan untuk pergi ke pasar. di hari itu, hujan sedang melanda sore hari di hutan lebat ini. demi Liona mendapat makan, maka.. setelah ia bekerja maka ia harus belanja kebutuhannya sore ini.
"Liona, tolong belikan masakan dapur yang habis di warung ya.." perintah ibu.
"tapi,, buu. sore ini hujan.. bagaimana jika kanker pernafasanku kambuh lagi?" cemas Liona.
"emmm... kamu pakai payung dan jas hujan saja ya.." saran ibu.
"o.. okke deh.."
5 menit kemudian~
"bu, Liona pamit ke warung dulu ya.." pamit Liona sebelum ia pergi.
"iyaa Liona.. hati hati ya.."
"iyaa.."
saat di perjalanan, Liona ketemu segerombolan anak cewe yang badung. cewe-cewe tersebut membully dan mengata-ngatain.. Liona hingga Liona terjatuh karena licin.
"eh.. eh.. lihat deh.. culun banget!" komentar ketua geng cewe itu.
"iyaa.. udah pake jas hujan, malah di tambah payung! huh! kampungan dasar!" samber yang satunya.
"eh, gimana kalau kita kerjain dia?" tawar Bella.
"boleh tuh, boleh.." jawab ketua geng tersebut.
****
Liona terjatuh, kepeleset dan kepalanya mengenai batok kelapa. kanker Liona pun kembali kambuh. sekarang Liona bertambah menjadi gegar otak dibuat geng cewek tersebut.
seingat Liona, terakhir kali.. dia di jambak, di dorong dan di tendang tendang oleh geng cewek tersebut.
kini, Liona ada di rumah sakit kota. seorang pemuda yang menggotongnya dan membawanya ke Rumah sakit di kota. Liona dalam keadaan kritis di sana. meminta doa ibu yang mungkin dapat terwujud.
ibu Liona pun risau, cemas karna 1 jam anaknya tak kunjung kembali. lalu, 30 menit kemudian.. seorang pemuda menelpon dan mengabarkan anaknya (Liona) sedang di rumah sakit.
ibu Liona langsung cemas dan bersegera pergi ke rumah sakit yang di maksud.
sesampainya di sana, Ibu Liona langsung mengunjungi ruang CIU. disana ia bertemu anaknya dalam keadaan kepala di perban dan bernafas dengan oxygen.
ibu Liona menangis sejadi jadinya. dia khawatir Liona pergi meninggalkannya.
sesampainya di sana, Ibu Liona langsung mengunjungi ruang CIU. disana ia bertemu anaknya dalam keadaan kepala di perban dan bernafas dengan oxygen.
ibu Liona menangis sejadi jadinya. dia khawatir Liona pergi meninggalkannya.
****
5 jam berlalu. Liona siuman dan terharu masih dapat melihat ibunya di sampingnya. Liona menceritakan apa yang dia ingat terakhir kali ke ibunya dan pemuda yang menolongnya tadi. 2 jam berselang, Liona minta izin untuk tidur karena mengantuk.
dan ibu Liona mengizinkannya.
di pagi hari, ibu Liona membangunkan Liona. hingga 20 menit Liona tak kunjung sadar. ketika dokter memeriksa, ternyata Liona telah pergi. kejadian tadi malam.. adalah kejadian terindah sebelum kepergian Liona. Liona senang, di tengah malam, dia menulis surat terakhirnya untuk ibu dan pemuda itu.
kini, seorang Liona telah sirna.. telah pergi.
dan ibu Liona mengizinkannya.
di pagi hari, ibu Liona membangunkan Liona. hingga 20 menit Liona tak kunjung sadar. ketika dokter memeriksa, ternyata Liona telah pergi. kejadian tadi malam.. adalah kejadian terindah sebelum kepergian Liona. Liona senang, di tengah malam, dia menulis surat terakhirnya untuk ibu dan pemuda itu.
kini, seorang Liona telah sirna.. telah pergi.
-TAMMAT-
OLEH: Nafisya Nur Haliza.
depok, 19-okt-2016