#LOMBA
CERPEN NC MEDIA
Genre: horor
Tema : horor
Judul:
misteri pasar malam
Misteri pasar
malam
Angin malam menyelimuti seluruh badanku.
Membuat bulu kudukku berdiri merenggang. Ya, malam di kampung ku ini memang
selalu di kejutkan dengan suhu yang terkadang anjlok hingga 20 derajat celsius.
Semakin malam, semakin tinggi derajatnya. Apalagi... malam ini sedang hujan
angin.. hhhh.. dingin sekali.
Oh, ya. Kenalkan, namaku sheila. Aku
berumur 13 tahun. Malam ini tepat pukul 20.00 PM. sebenarnya aku agak kecewa
karena tidak bisa pergi ke pasar malam
bersama sheira, teman khayalanku yang selalu berada di rumah nenekku.
Kelihatanya sangat seru disana.. tapi, berhubung di kampung nenekku sedang
hujan.. mau gimana lagi?
Seketika nenek menghampiri kami dan bertanya.
“ada.. apa cuu.. ulah bengong terus atuh..” “emm... gak papa ko nek..” balas
sheira.
“benar,
tidak papa? Nenek lihat kalian terlihat murung malam ini..” tanya nenek.
“nek..
sebenarnya aku kecewa engga bisa pergi ke pasar malam.” Jawabku jujur. Aku
melihat sheira tak berkata namun, dia mengisyaratkan tanda jangan bilang..
“apa? Kalian
mau ke.. kemana?” tanya nenek kebingungan. Sedangkan sheira tepok jidat. Aku
baru mengerti, mengapa sheira berbohong tadi, mungkin karnena takut kami tidak
di perbolehkan.
“pa.. pasar
malam nek..”balasku gelagapan.
“pasar
malam? Dimana?”
“di lapangan
kosong itu.. nek.” Jelasku pada nenekku.
“sheila? Apa
kamu berkhayal lagi? Se..sejak tadi itu, tidak ada yang namanya pasar malam
atau semacamnya itu.” Jelas nenekku.
“apa? Ti..
tidak ada..?” aku gelagapan menyadari itu hanya ilusi ku.
“i..iyaa..
Sheila..” Nenek membenarkan.
“yah..
berati tadi apa ya sheira?” tanyaku pada Sheira tanpa menoleh kebelakang.
“a.. apa?
Kamu bilang.. siapa?” tanya Nenek kebingungan.
“tidak, aku
hanya bertanya kepada Sheira temanku nek. Tadi, kita bertemu saat di pasar
malam itu.” Jelasku panjang lebar.
“dimana
temanmu?” tanya Nenek.
“ittu..”
jawabku sambil menoleh kebelakang dan menyadari tak ada Sheira di belakangku.
“lho.. she..
sheira? Kok.. dia gak ada?” aku bingung dan agak sedikit merinding.
“siapa?
Siapa namanya?” tanya ibu yang langsung memecah keteganganku.
“Sheira
bu..” balasku parau.
“Sheira?
Sepertinya ibu mengenal nama itu..” jawab ibu sambil menodongkan kepalanya
keatas mengingat ingat.
“hah? siapa
bu?” balasku pernasaran.
“kalau gak
salah.. dia adalah anak perempuan berumur 14 tahun yang mati karena terjungkal
dari permainan kincir angin setinggi 16 meter-an. Dia mental hingga ke jalan raya dan mati di
tempat.” Jelas ibu.
“terus bu,
terus? Terus gimana?” tanyaku pernasaran.
“Nah Saat
ingin diambil jasad nya, tubuh kaku itu sudah keburu terlindas mobil truk. Dan
mencar hingga bercecer ceceran isi tubuhnya. Mangkanya dari situ, semua jadi
takut ke pasar malam lagi karena sering di ganggu olehnya. Pasar malam menjadi
bangkrut. Dan ditutup selamanya. Namun, ada yang bilang setiap malam jum’at
pukul 20.00 sampai 02.30 suka ada ilusi buatan perempuan itu. Alias pasar malam
setan untuk mengenang kematian Sheira.” Cerita ibu panjang kali lebar.
“dia.. baik
atau ramah?” tanyaku merinding.
“dia hanya
baik kepada orang tertentu. Orang yang akan menjadi sahabatnya atau orang yang
berkaitan mempunyai kemiripan dengannya. Entah dari segi tubuh atau muka atau
segi sifat dan garis takdirnya di masa lalu.” Jelas ibu.
A.. apa..
aku mirip dengan Sheira? Gumamku dalam hati.
“bu, nek,
apa Sheila mirip dengan Sheira?” tanyaku polos.
Ibu dan
nenek saling bertatapan sesaat dan mengangguk setuju.
“iya Sheila,
kamu mirip dengannya.” Jawab ibu tegas setelah menarik napas panjang.
“ke.. kenapa
bisa mirip bu..?” tanyaku menyesal.
“karna..”
ibu terputus kata katanya.
“karna apa
bu? Apa karna nama? Atau fisik dan wajah? Atau.. semua yg di alami Sheira akan terjadi
padaku? Atau apa bu.. jawab..” tanyaku beruntun.
“karna kamu
adalah saudara kembarnya Sheila.. kamu adik Sheira,, dia kakak kembar mu.. dia
kakak kandung mu. Yang selama ini ibu menitipkannya di rumah nenek, agar bisa beradaptasi
di desa. Sedangkan kamu agar bisa beradaptasi di kota. Mangkanya kenapa kamu
selalu kurang bisa beradaptasi di desa.” Jelas ibu.
“ke..kenapa
bu? Kenapa ibu enggak bilang ke aku kalau Sheira kakak kandungku bu..? kenapa?
Kenapa sejak kecil aku tak mengetahuinya.” Aku berkata dengan nada menyesal
kali ini.
“sudah,,
sudah,,, sekarang Sheila, ini, nenek ada titipan surat dari kakakmu Sheira.”
Timpal nenek.
To my
lovely sister..
Sheila
Azzahran
Hay
Sheila! Pasti kamu sedang baca surat ini kan? Iya kan? Wah.. aku seneng banget
kamu mau membaca surat yang kutitip nenek sehari sebelum aku meninggal.
Sheila
adikku, aku sayang banget sama kamu. Aku selalu ada untuk kamu. Dimana pun aku
berada.
Masalah
ibu dan nenek yang menutupi segala tentangku ke kamu.. itu aku yang
menyuruhnya. Agar kamu enggak strooke mendengar kakak tercinta mu.. eaaa pakek
tercinta segala ya.. hehehe. Bercanda, mendengar aku meninggal. Kakak mu ini
sudah lama mengindap penyakit jantung. Jadi nggak boleh yang namanya naik
sesuatu yang tinggi tinggi.
Tapi,, ya
kamu tau lah, kakakmu kan agak bandel! Malah maksa naik kincir angin. Jadi
begini deh.. hehehe.
Makasih
ya adikku tersayang! Udah mau baca surat ku. Pokoknya big love for u! Babe.
By Sheira
Azzahri.
Kata kata
itu.. selalu ku lantunkan dalam doa. Takkan ku lupakan kak Sheira dalam
hidupku.
Selamat
tinggal kak Sheira.. selamat jalan..
PROFIL :
Nama lengkap ku nafisya nur haliza, kelas 8. Umurku 13 tahun. lahir di jakarta, 07 -01-2003. Kini aku bersekolah di SMPI Binakheir, jalan setu baru- studio alam TVRI, raden saleh- depok.
Alamat rumah ku : jln kemang 1, perumahan sukmajaya permata
blok D16 – sukmajaya – depok.
Kalian dapat menyapaku lewat ig: nafisya_07 atau
nfsyaa.hlzaa, atau blog : nafisyanewblog
Akun fb: Nafisya Nur Haliza
Line: nafisya07
No hp/ WA: 081314562499
Alamat email: fisyaimut@gmail.com